About

Sebuah Pertanyaan Yang Perlu Kita Renungkan

 Sebuah Pertanyaan Yang Perlu Kita Renungkan


Mengapa Kita Begitu Sulit Melupakan Orang Yang Telah Berbuat Jahat Kepada Kita, Akan Tetapi Disisi Lain,..Kita Justru Begitu Mudahnya Melupakan Kebaikan Pihak Lain/ Orang Lain Atas Kita?
Sebuah pertanyan retoris, yang kita semua –baik sadar, ataupun tidak- tentu pernah mengalaminya! Lisan, boleh saja berucap telah memberi kata maaf; Dari sikap dan perilaku, boleh saja kita menampakkan  sebuah nilai “kewajaran”. Akan tetapi apa yang ada di dalam hati kita, kenapa berbeda?
Kepada orang-orang yang telah berbuat jahat kepada kita, mengapa kita begitu sulit melupakannya; Si A,….pernah berbuat jahat kepada saya; Si B,…Kerap melukai perasaan saya;

Si C,…pernah mengkhianati saya,..dan seterusnya,…dan seterusnya. Dari A hingga Z kita selalu mengingatnya. Seakan-akan bara api dendam itu, takkan pernah bisa padam. Ibarat sepucuk paku yang ditancapkan di sebuah daun pintu, walaupun ia telah meminta maaf & ia cabut paku itu, akan tetapi bekasnya takkan pernah bisa hilang selamanya. Kita,….begitu sulit melupakannya.
Sedangkan kepada pihak lain/ orang lain yang telah banyak berbuat baik kepada kita, mangapa kita justru begitu mudah melupakannya. Betapa banyak seorang hamba,….durhaka kepada Penciptanya?…karena begitu mudahnya ia melupakan berbagai karunia & nikmat yang telah di anugerahkan kepadanya. Betapa banyak seorang anak,…durhaka kepada kedua orang tuanya?…karena begitu mudahnya ia melupakan berbagai jasa dan kebaikan kedua orangtuanya yang telah mendidik dan membesarkan ia. Betapa banyak seorang murid, durhaka kepada gurunya?….karena begitu mudahnya ia melupakan kebaikan sang guru yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu kepadanya.
Mengapa kita begitu sulit melupakan orang yang telah berbuat jahat kepada kita, akan tetapi disisi lain kita justru begitu mudahnya melupakan kebaikan pihak lain/ orang lain atas kita? Dan,…mampukah kita membalik “paradigma” ini? Dengan kedewasaan serta kematangan berpikir sudah semestinya kita mulai merubah paradigma ini, sedikit demi sedikit,…semoga!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar